Tujuan MDG, Target MDGs dan Indikator MDGs
Telah disebutkan sebelumnya bahwa di dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) terdapat 8 tujuan yang harus dicapai dengan 18 target dan 48 indikator yang diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan dari MDGs. Adapun 18 target dan 48 indikator tersebut disusun oleh konsensus para ahli dari sekertariat PBB, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi untuk Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) dan Bank Dunia. Tujuan (goal) MDGs, target MDGs dan indikator MDGs adalah sebagai berikut:
Tujuan 1: Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
Target 1: Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah $1 per hari menjadi setengahnya antara 1990–2015.
Indikator:
1. Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional
2. Proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari $1 (PPP) per hari
3. Rasio kesenjangan kemiskinan
4. Kontribusi kuantil termiskin terhadap konsumsi nasional
Target 2: Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990–2015.
Indikator:
5. Prevalensi balita kurang gizi (BKG)
6. Proporsi penduduk yang berada di bawah garis konsumsi minimum (2100 kkal per kapita per hari)
Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua
Target 3: Memastikan pada 2015 semua anak dimanapun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan seluruh pendidikan dasar.
Indikator:
7. Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar (APM SD)
8. Angka Partisipasi Murni di Sekolah Menenga Pertama (APM-SMP)
9. Proporsi Murid Kelas 1 yang Berhasil Mencapai Kelas 5
10. Proporsi Murid Kelas 1 yang Berhasil Menamatkan Sekolah Dasar
11. Proporsi Murid Kelas 1 yang Berhasil Menyelesaikan Sembilan Tahun pendidikan Dasar
12. Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Usia 15-24 tahun
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Target 4: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015.
Indikator:
13. Rasio Angka Partisipasi Murni (RAPM) Anak Perempuan terhadap Anak Laki-laki di Tingkat Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi.
14. Rasio Angka Melek Huruf (RAMH) Perempuan terhadap Laki-laki usia 15-24 tahun
15. Kontribusi Pekerja Upahan Perempuan di Sektor Non Pertanian (KPPNP)
16. Proporsi Kursi DPR atau DPRD yang Diduduki Perempuan
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 5: Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990-2015
Indikator:
17. Angka Kematian Balita
18. Angka Kematian Bayi
19. Proporsi Imunisasi Campak pada anak berusia 1 tahun (12-13) bulan
Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 6: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990 dan 2015.
Indikator:
20. Angka Kematian Ibu (AKI)
21. Proporsi Pertolongan Kelahiran (PPK) oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (TKT)
22. Angka Pemakaian Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur 15-49 tahun (PUS)
Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya
Target 7: Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada tahun 2015.
Indikator:
23. Prevalensi HIV/AIDS Ibu Hamil yang Berusia 15-24 tahun
24. Penggunaan Kondom pada Hubungan Seks Beresiko Tinggi
25. Angka Penggunaan Kondom
26. Persentase Penduduk Berumur 15-24 tahun yang Mempunyai Pengetahuan Komprehensif Tentang HIV/AIDS (PPK-HIV/AIDS)
27. Rasio Kehadiran Sekolah Anak Yatim Piatu karena HIV/AIDS (RKS-YP) terhadap Kehadiran di Sekolah Anak Yatim Piatu Berusia 10-14 tahun
Target 8: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada tahun 2015.
Indikator:
28. Prevalensi Malaria dan Angka Kematiannya
29. Persentase Balita yang Tidur dengan Menggunakan Kelambu yang Telah Diproteksi dengan Insektisida
30. Persentase Balita yang Mendapat Penanganan Malaria secara Efektif
31. Prevalensi Tuberkulosis dan Angka Kematian Penderita Tuberkulosis dengan Sebab Apapun Selama Pengobatan OAT
32. Angka Penemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positif Baru
33. Angka Kesembuhan Penderita Tuberkulosis (AKP-TBC)
Tujuan 7: Memastikan Keberlanjutan Lingkungan Hidup
Target 9: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional dan mengurangi pengrusakan lingkungan.
Indikator:
34. Proporsi Luas Lahan yang Tertutup Hutan
35. Rasio Luas Kawasan Lindung (RKL) terhadap Luas Wilayah
36. Energi yang Dipakai (setara barel dalam metrik ton) per PDB (juta rupiah)
37. Emisi Carbon Dioxida (CO2) per kapita
38. Jumlah Konsumsi Zat Perusak Ozon (Metrik ton)
39. Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga yang Menggunakana Bahan Bakar Padat untuk Memasak (PPMBP)
Target 10: Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015.
Indikator:
40. Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga dengan Akses Terhadap Sumber Air Minum yang Terlindungi
41. Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak
Target 11: Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020.
Indikator:
42. Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga dengan Status Rumah Tetap dan Terjamin
43. Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga dengan Akses Tempat Tinggal yang Tetap dan Terjamin di Daerah Perkotaan
44. Proporsi Rumah Tangga dengan Sertifikat Kepemilikan Tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Tujuan 8: Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan
Target 12: Membangun sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berdasarkan hukum, dapat diprediksi, dan tidak diskriminatif.
Target 13: Memberikan perhatian khusus pada negara-negara miskin, termasuk.
Target 14: Memberikan perhatian khusus pada negara-negara terisolir dan negara pulau yang kecil.
Target 15: Berhubungan dengan permasalahan-permasalahan hutang Negara-negara berkembang melalui perhitungan-perhitungan nasional dan internasional dalam rangka membuat hutang tersebut bisa menopang dalam waktu lama.
Indikator:
45. ODA neto sebagai persentase GNP harga berlaku negara-negara donor OECD/ DAC.
46. Proporsi ODA yang dialokasikan oleh negara-negara donor OECD/DAC terhadap pelayanan sosial pokok yang meliputi pendidikan dasar, layanan kesehatan promer, gizi, air dan sanitasi.
47. Proporsi ODA bilateral dari donor OECD/DAC yang bersifat tidak mengikat.
48. Proporsi ODA yang diterima oleh negara-negara yang hanya berbatasan dengan daratan (laud lock) terhadap GNP mereka.
49. Proporsi ODA yang diterima oleh negara-negara kepulauan kecil terhadap SDP mereka.
50. Proporsi nilai impor negara-negara maju (tidak termasuk senjata) dari negara-negara berkembang dan negara-negara belum berkembang (LDCs).
51. Rata-rata tarif dan kouta yang dikenakan oleh negara-negara maju terhadap (ekspor) produk pertanian, tekstil dan pakaian jadi negara-negara berkembang.
52. Persentase subsidi hasil-hasil pertanian negara-negara OECD terhadap GDP mereka.
53. Proporsi ODA yang disediakan untuk membantu kapasitas perdagangan.
54. Proporsi utang bilateral resmi negara-negara miskin penghutang berat (HIPC) yang dibatalkan.
55. Proporsi ODA yang digunakan untuk melunasi hutang.
56. Rasio hutang terhadap nilai ekspor barang dan jasa.
Target 16: Dalam kerja samanya dengan negara-negara berkembang, pengembangan dan penerapan strategi untuk para remaja pada pekerjaan yang produktif dan layak.
Indikator:
57. Angka pengangguran penduduk usia remaja 15-24 tahun menurut jenis kelamin.
Target 17: Bekerjasama dengan perusahaan farmasi dalam menyediakan akses untuk pengadaan obat esensial di negara berkembang.
Indikator:
58. Proporsi penduduk yang dapat mengakses obat-obatan esensial (penting) dengan harga terjangkau dan berkelanjutan.
Target 18: Bekerjasama dengan sektor swasta untuk menyediakan teknologi baru yang menguntungkan terutama dalam hal informasi dan komunikasi.
Indikator:
59. Banyaknya pelanggan saluran telepon per 1 000 penduduk.
60. Banyaknya pengguna personal computer (PC) per 1 000 penduduk.
61. Banyaknya pengguna internet per 1 000 penduduk.
Setiap tujuan menetapkan satu atau lebih target serta masing-asing sejumlah indikator yang akan diukur tingkat pencapaiannya atau kemajuannya pada tenggat waktu hingga tahun 2015. Secara global ditetapkan 18 target dan 48 indikator. Meskipun secara glonal ditetapkan 48 indikator namun implementasinya tergantung pada setiap negara disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan ketersediaan data yang digunakan untuk mengatur tingkat kemajuannya. Indikator global tersebut bersifat fleksibel bagi setiap negara.
Deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maju. Negera-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs.
No comments:
Post a Comment