Saturday, April 11, 2015

SEBUAH PENGANTAR TENTANG KEPEMIMPINAN

Banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dari berbagai sudut pandang atau perspektif. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari sejauh mana kultur pendidikan karakternya saja, akan tetapi dapat dilihat dari pembinaan, penyiapan sesuatu secara  terencana dan dapat melatih kader (kandidat leader) atau calon-calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, bargaining posisi untuk saling melindungi telah muncul bersama dengan perkembangan peradaban manusia. Bargaining tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidup menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya (bersahabat dengan alam). Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kesepakatan antar manusia untuk mulai menentukan unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, gagah, berani, ulet, telaten, pandai, kemudian mempunyai pengaruh dan segala sesuatu yang melekat pada pemimpin. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok (icon).

Menurut Moejiono Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak definisi kepemimpinan yang di kemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Definisi Kepemimpinan menurut Tead Terry; Hoyt adalah “kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok”. Young “menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus”.

Moejiono dalam teori kepribadian memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.

***Sedikit yang bisa disampaikan dan semoga bermanfaat. Baca juga :

***(Berbagai Sumber)

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *